Info Otaku: Apa Itu Loli? Apakah Berbeda Dengan Pedophilia? Inilah Arti Sebenarnya!


Referensi pihak ketiga
Yoo kalian para Loli mania, dan juga para pecinta papan triplek!
Kali ini, rubrik "Info Otaku" akan membahas tentang Loli!
Karena itu
BACA SAMPAI ABIS!
Sekitar setahun yang lalu, ada sebuah kasus karena kata ini. Jika kalian otaku yang terdidik, pasti mengikuti kasus tersebut, dimana seorang remaja berusia 19 tahun ditangkap karena berkomentar "loli" di sebuah akun orang tua yang memposting poto anaknya, dan yahh orang tua tersebut merupakan seorang selebriti..
Kalian yang mengikuti beritanya tau lah apa yang terjadi setelahnya.
Tapi Apa Sih Arti Loli?

Referensi pihak ketiga
‘Loli’, Kata ini sering dikait-kaitkan dengan sebuah penyakit masyarakat, yaitu Pedophilia atau memiliki ketertarikan secara seksual pada anak di bawah umur.
Sebenarnya hal tersebut beda-beda tipis, sekitar setipis kertas dan juga serata milik waifumu.

Asal Usul Kata Loli


Referensi pihak ketiga
Sebelum main tuduh, lebih baik kita pelajari asal-usulnya dari kata 'Loli' ini.
Sebelumnya, dari mana sih asal usul kata ‘Loli’ tersebut? Jika kita melihat kembali ke awal, ‘Loli’ digunakan dalam sebuah buku karangan Vladimir Nabokov pada tahun 1955. Buku tersebut berjudul Lolita, yap, kalian ga salah baca, memang Lolita.B menceritakan tentang seorang profesor paruh baya bernama Hambert yang memiliki obsesi pada gadis berusia 12 tahun bernama Dolores Haze.
Lalu, dari mana kata tersebut mulai sering digunakan dalam perkumpulan otaku dan wibu di Indonesia?

Referensi pihak ketiga
Di Jepang sendiri, negeri asal anime dan manga, ada sebuah sub animanga yang disebut ‘Lolita Complex’. Arti Lolita Complex sendiri kurang lebih sama dengan pengertian dari novel karangan Vladimir Nabokov yang dijelaskan diatas, yaitu mempunyai ketertarikan dengan gadis kecil yang manis atau seorang gadis dewasa dengan tubuh mungil, yang biasanya dibuat ke dalam versi animanga. Karakter seperti ini disebut sebagai Lolicon.
Ada juga yang diisebut Fashion Lolita di Jepang. Fashion ini adalah pakaian manis dengan penuh warna yang seperti gaun dari cerita-cerita fantasi yang dikenakan gadis Jepang. Ada beberapa jenis dari pakaian ini, seperti yang manis dengan warna-warna lembut, maupun gothic dengan warna yang lebih gelap.

Bedanya Lolicon dengan Pedophilia


Referensi pihak ketiga
Lalu apa bedanya Lolicon dengan Pedophilia? Jika dilihat dari "hanya sebatas mengerti", memang hanya ada batasan tipis antara kedua kata ini, namun sebenarnya bisa dibilang tidak selalu sama.
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, Pedophilia sudah jelas sebuah penyakit kejiwaan, di mana seseorang remaja atau dewasa menyukai anak-anak sebelum pubertas (13 tahun ke bawah) dengan konteks seksual, INGAT! Seksual.
Sekali lagi ingatI Bukan sebagai adik atau anak, melainkan sebagai konteks seksual di mana mereka menganggap umur bukanlah penghalang untuk melakukan hal tersebut.

Referensi pihak ketiga
Lolicon berasal dari gabungan kata dari Lolita Complex. Dalam bahasa aslinya Lolicon memiliki makna seseorang yang mempunyai obsesi pada anak-anak dibawah umur, menjelang atau sebelum masa pubertas yang disebut Lolita (biasanya cuma disebut loli saja). Obsesi yang dimaksudkan biasanya tidak berhubungan dengan seksualitas.
Itu dulu saat loli masih dalam deskripsi sebenarnya, tetapi saat ini, loli itu sudah berganti arti yang pada garis besarnya adalah kondisi di mana seseorang menyukai karakter atau orang tertentu yang terlihat atau menyerupai seperti anak-anak (termasuk anak-anak itu sendiri). Ingat: “terlihat dan menyerupai”. ada banyak juga karakter ‘Loli’ yang legal atau berumur dewasa, seperti Yazawa Nico di Love Live! (17 tahun), Tatsumaki di One Punch Man (28 tahun), atau Illyasviel von Einzbern dari Fate Series (18 tahun).

Referensi pihak ketiga
Lolicon dalam Industri Hiburan Jepang
Lolicon adalah satu bagian dari otaku. Karena sifat otaku yang cenderung konsumtif maka developer industri hiburan di Jepang memanfaatkan hal ini dengan membuat lolicon menjadi lebih intensif, dan juga lebih adiktif. Hingga saat ini lolita dikenal sebagai salah satu moe factor dari industri hiburan dan animasi Jepang.
Sebenarnya ciri fisik dari gaya lolicon merupakan hal yang baru dan sebuah revolusi dalam dunia manga dan anime. Semua ini dilakukan demi memenuhi tuntutan dari para konsumen yang kebanyakan adalah para otaku itu sendiri.

Akhir Kata
Sayangnya kata tersebut memang beberapa kali telah salah digunakan, seperti contohnya digunakan oleh grup Pedophilia yang sempat beredar di media sosial. Kata tersebut (Loli) memang bukanlah kata yang sepatutnya digunakan dalam khalayak umum.
Kamu yang kemungkinan menyukai karakter Loli juga tidak boleh sembarangan mengucapkan kata ini, terutama kepada orang awam atau di luar lingkup obrolan anime dan manga yang mungkin selama ini kalian geluti.
Jadi ingat untuk selalu bijak memilih kata, dan menggunakannya tidak di sembarang tempat. Perhatikan sebab akibat yang akan terjadi dari perkataan kalian di lingkungan yang memang benar-benar tidak mengetahui istilah ini.

FYI, ini merupakan rubrik baru dari Coretanime. Semoga para pembaca suka yaa..
Dan ini adalah artikel kedua untuk rubrik ini!
Yatta!
Dan Juga untuk kalian yang masih belum mengerti sebuah istilah, atau punya pertanyaan seputar hal umum dan hal khusus di anime dan manga, bisa ditanyakan lewat komentar.
Nanti Coretanime akan menjawabnya dengan pengetahuan dari pihak Coretanime dan tentunya pihak Google hahaha.

Comments